Kalori Dodol – Dodol merupakan salah satu makanan ringan yang cukup legendaris di Indonesia. Dodol memiliki rasa manis dengan tekstur yang lengket. Bahan untuk membuat dodol terdiri dari santan, tepung ketan, dan gula aren.
Dodol biasanya dijadikan sebagai suguhan pada acara-acara istimewa seperti hajatan, pesta pernikahan, lamaran, dan juga sebagai oleh-oleh.
Makanan yang satu ini memiliki keistimewaan tersendiri karena proses pembuatannya yang sulit dan memerlukan waktu yang lama.
Selain itu, dodol juga memiliki berbagai macam varian seperti dodol garut, jenang dodol, dodol ketan, dodol betawi, dan masih banyak lagi.
Berbicara tentang varian pada jenang dodol, tahukah Anda kandungan jumlah kalori yang terdapat di dalamnya? Jumlah kalori 1 porsi dodol (100 gram) adalah 290 kalori.
Pada artikel ini akan dibahas mengenai jumlah kalori dan informasi menarik seputar dodol. Adapun pembahasan lengkapnya adalah sebagai berikut:
Daftar Kalori Dodol
Dodol dikenal sebagai makanan yang banyak dikreasikan dengan berbagai macam varian rasa, mulai dari dodol garut, dodol betawi, dan lainnya. Berikut ini adalah daftar kalori dodol dengan berbagai macam variannya:
Nama Makanan | Kalori |
Dodol 100 gram | 290 Kalori |
Dodol Garut | 300 Kalori |
Jenang Dodol | 295 Kalori |
Dodol Ketan | 290 Kalori |
Dodol Durian | 329 Kalori |
Dodol Betawi | 305 Kalori |
Dodol Wijen | 328 Kalori |
Dodol Pisang | 315 Kalori |
Dodol Pandan | 315 Kalori |
Dodol Coklat | 330 Kalori |
Dodol Nanas | 300 Kalori |
Dodol Nangka | 310 Kalori |
Dodol Rumput Laut | 268 Kalori |
Dodol Sirsak | 313 Kalori |
Jumlah kalori dari dodol bisa saja berbeda-beda pada tiap variannya. Tergantung dari jumlah takaran dan bahan yang digunakan. Adapun jumlah kalori dodol pada tabel di atas, kami menghitungnya menggunakan takaran kami sendiri.
Cara Membakar 290 Kalori pada Dodol
Setiap hari tubuh akan membakar kalori untuk menunjang kebutuhan energi dan untuk menjaga fungsi organ tubuh agar bekerja dengan baik.
Kalori akan memberikan manfaat secara maksimal apabila kebutuhannya terpenuhi dengan baik. Namun, apabila asupan kalori terlalu banyak, maka yang terjadi adalah penumpukan kalori di dalam tubuh.
Meskipun tubuh secara alami akan melakukan pembakaran kalori, tapi jika tidak dibantu dengan aktivitas fisik yang mendukung, maka pembakarannya tidak akan efektif.
Oleh sebab itu diperlukan aktivitas fisik untuk membakar kalori. Berikut ini terdapat beberapa contoh aktivitas fisik untuk membakar kalori dari dodol:
Keterangan | Waktu |
Berjalan | 72 Menit |
Jogging | 30 Menit |
Bersepeda Santai | 60 Menit |
Senam | 69 Menit |
Berenang | 34 Menit |
Menyapu | 60 Menit |
Berkebun | 60 Menit |
Membakar kalori tidak harus dilakukan dengan olahraga yang terstruktur. Mengutip dari laman alodokter.com, membakar kalori dapat dilakukan dengan kegiatan sehari-hari yang biasa dilakukan.
Apabila mengacu pada tabel di atas, terdapat banyak macam aktivitas yang bisa dilakukan untuk membakar kalori, mulai dari aktivitas ringan hingga berat.
Dengan melakukan aktivitas berat, waktu yang diperlukan untuk membakar kalori akan lebih cepat dan efektif. Sedangkan aktivitas ringan, mungkin lebih gampang untuk dilakukan, hanya saja butuh waktu lebih lama untuk membakar kalorinya.
Sumber Utama Kalori Dodol
Secara umum dodol dibuat dengan berbagai macam varian, tentunya bahan dan takaran yang digunakan untuk membuat dodol tersebut berbeda-beda pada tiap variannya, sehingga sumber kalorinya dihasilkan dari bahan yang berbeda-beda juga.
Adapun sumber kalori dodol yang kami jadikan referensi berasal dari beberapa bahan berikut ini:
- Santan
- Tepung ketan
- Gula pasir
Berdasarkan bahan yang digunakan tersebut, maka dapat diketahui, bahwa dodol adalah makanan yang banyak mengandung karbohidrat dan lemak.
Apa Bahaya Mengonsumsi Dodol Secara Berlebihan?
Dodol memang memiliki rasa manis dan legit yang membuat orang tertarik untuk mengonsumsinya. Namun, di balik rasa manisnya tersebut ternyata ada efek berbahaya apabila dikonsumsi secara berlebihan.
Mengutip dari laman hellosehat.com yang ditinjau oleh dr. Patricia Lukas Goentoro, berikut ini adalah dampak buruk mengonsumsi makanan manis secara berlebihan:
1. Obesitas
Salah satu alasan penting kenapa harus membatasi jumlah konsumsi terhadapi makanan manis seperti dodol adalah untuk menghindari resiko obesitas yang bisa terjadi.
Makanan manis mengandung gula yang cukup tinggi. Kandungan gula yang tinggi tersebut, apabila dikonsumsi dalam jumlah yang berlebihan dapat meningkatkan resiko resistensi leptin.
Secara sederhananya dapat dipahami sebagai hilangnya kontrol makan dan tubuh akan sering merasa lapar, meskipun sudah makan berkali-kali.
2. Kerusakan gigi
Mengonsumsi makanan manis secara berlebihan dapat menyebabkan perkembangan karies gigi (gigi berlubang). Hal tersebut disebabkan oleh bakteri pada plak yang memanfaatkan gula sebagai sumber energi dan melepaskan asam sebagai limbah.
Kondisi tersebut perlahan-lahan akan melarutkan email gigi dan menyebabkan gigi menjadi rusak dan berlubang.
3. Resiko diabetes tipe 2
Mengonsumsi dodol memang tidak serta-merta akan mengakibatkan terjadinya diabetes. Namun apabila jumlah konsumsinya berlebih, maka kandungan gula yang ada pada dodol tersebut dapat memicu kenaikan berat badan dan meningkatkan resiko diabetes tipe 2.