Pop Ice Rasa Coklat (25 g) | ||
Informasi Nilai Gizi | ||
Takaran Saji | 25 g | |
Jumlah Sajian Per Kemasan | 1 | |
JUMLAH PER SAJIAN | ||
Energi Total 110 kkal | Energi dari Lemak 20 kkal | |
% AKG* / % DV | ||
Lemak Total | 2.5 g | 3 % |
Protein | 1 g | 2 % |
Karbohidrat Total | 21 g | 6 % |
Gula | 17 g |
|
Natrium / Sodium | 45 mg | 3 % |
*Persen AKG berdasarkan pada kebutuhan energi 2150 kkal. | ||
Kebutuhan energi anda mungkin lebih tinggi atau lebih rendah. |
Kalori Pop Ice Coklat ~ Salah satu merk minuman serbuk milkshake yang cukup populer yang diproduksi oleh Forisa Nusapersada. Pop Ice cukup populer dengan memiliki banyak pilihan rasa yang disukai anak – anak, bahkan dewasa.
Beberapa varian rasa Pop Ice, antara lain chocolate, coffee, dan fruity dengan berbagai varian. Umumnya anak anak sangat suka mengonsumsi Pop Ice karena rasanya yang manis dan creamy, ditambah dengan es batu yang dicampur dengan cara diblender.
Berapa jumlah kalori 1 bungkus Pop Ice Coklat (25 gram)?
Jumlah kalori yang terdapat pada Pop Ice Coklat (25 gram) adalah 110 kalori, terdiri dari lemak 2.5 gram, protein 1 gram, dan karbohidrat 21 gram.
Meskipun Pop Ice memiliki rasa susu yang dominan, tetapi Pop Ice memiliki kandungan karbohidrat cukup tinggi dan protein rendah.
Persentase AKG Pop Ice Coklat (25 Gram)
Keterangan | Jumlah | Persentase (%) AKG |
Kalori | 110 kkal | 5 % |
Lemak | 2.5 g | 3 % |
Protein | 1 g | 2 % |
Karbohidrat | 21 g | 6 % |
*Persen AKG berdasarkan kebutuhan energi 2150 kkal. Kebutuhan energi masing masing orang berbeda, mungkin lebih tinggi atau lebih rendah.
Informasi Nilai Gizi Pop Ice Coklat (25 Gram)
Berikut adalah kandungan gizi yang terdapat pada Pop Ice Cokelat (25 gram)
Kandungan Lemak
Lemak Total | 2.5 g | 3 % |
Kandungan Protein
Protein | 1 g | 2 % |
Kandungan Karbohidrat
Karbohidrat Total | 21 g | 6 % |
Gula | 17 g |
Kandungan Lain
Natrium / Sodium | 45 mg | 3 % |
Komposisi Pop Ice Rasa Cokelat (25 Gram)
Gula krimer, kakao bubuk (15 %), padatan susu (9 %), carob bubuk, penstabil nabati, pemanis buatan (aspartam, asesulfam-k, natrium siklamat, garam, perisa alami.
Catatan : Mengandung alergen, lihat daftar yang dicetak tebal.
Selain itu, Pop Ice rasa cokelat mengandung pemanis buatan, sehingga disarankan tidak dikonsumsi oleh anak dibawah lima tahun, ibu hamil, dan ibu menyusui.Mengandung fenilalanin, tidak cocok untuk penderita fenilketonurik.
Aktivitas Harian untuk Membakar Kalori
Berikut adalah waktu yang diperlukan oleh tubuh untuk mengubah kalori yang diperoleh dari Pop Ice Coklat (25 g) menjadi energi sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
Aktivitas | Waktu yang diperlukan |
Berkebun | 23 Menit |
Berjalan | 28 Menit |
Belanja | 31 Menit |
Basket | 15 Menit |
Badminton | 9 Menit |
Bola Voli | 23 Menit |
Lompat Tali | 9 Menit |
Untuk mempercepat proses pembakaran kalori di dalam tubuh maka diperlukan aktivitas yang membutuhkan lebih banyak tenaga agar energi bisa segera dihasilkan.
Seperti halnya lompat tali yang membutuhkan jumlah energi yang lebih banyak dibanding berjalan sehingga proses pembakaran kalorinya pun cepat hanya membutuhkan waktu sekitar 9 menit saja.
Apakah Pop Ice Coklat Boleh Dikonsumsi Setiap Hari?
Pop Ice merupakan minuman rasa susu yang dicampur dengan berbagai varian rasa lainnya. Namun, kandungan susu pada pop ice jumlahnya tidaklah cukup untuk memenuhi kebutuhan nutrisi harian anak.
Terlebih Pop Ice juga mengandung zat tambahan lain seperti perisa, dan pengawet yang tentunya tidak boleh dikonsumsi dalam jumlah yang berlebih. Selain itu, Pop Ice juga tidak memiliki kandungan vitamin dan mineral berbeda halnya dengan susu, sehingga mengonsumsi Pop Ice harusnya hanya dilakukan di waktu tertentu saja.
Apakah Konsumsi Pop Ice dapat Menaikkan Berat Badan?
Jika dilihat dari kandungan gizi yang terdapat pada Pop Ice, jumlah kandungan zat yang paling banyak pada Pop Ice yaitu karbohidrat dan gula. Yang mana karbohidrat dan gula dapat menaikkan berat badan jika dikonsumsi secara berlebihan.
Namun, hal itu tidak akan berlaku jika mengonsumsi Pop Ice hanya sesekali. Karena bagaimanapun juga tubuh juga memerlukan karbohidrat dan glukosa agar memperoleh energi untuk dapat beraktivitas.