Kalori Ramen Instan – Ramen merupakan salah satu hidangan mie khas Jepang yang kini sudah banyak hadir di Indonesia dalam bentuk ramen instan.
Meskipun dikemas dalam bentuk mie ramen instan, namun tekstur dan rasa dari bumbunya tetap nikmat. Mie nya kenyal dan lembut dipadu dengan bumbu gurih nikmat khas bumbu ramen.
Ada beberapa merk ramen instan yang cukup populer di Indonesia dan mudah ditemui di minimarket maupun supermarket terdekat. Diantaranya adalah:
- Nongshim
- Nissin
- Ottogi
- Arirang
Tidak hanya membahas tentang merk ramen instan, disini akan dibahas tentang kandungan jumlah kalori pada setiap varian ramen di beberapa merk ramen instan terpopuler.
Daftar Kalori Ramen Instan Semua Merk
Berikut adalah beberapa merk ramen instan dan daftar jumlah kalori di setiap variannya.
Porsi | Ramen Instan | Kalori |
120 g | Nissin Gekikara Ramen | 550 kalori |
120 g | Nissin Gekikara Ramen Hot Carbo | 540 kalori |
120 g | Nissin Gekikara Ramen Hot Carbonara | 540 kalori |
80 g | Nissin Gekikara Ramen Hot Chicken | 360 kalori |
118 g | Nissin Gekikara Ramen Rasa Ayam Pedas | 530 kalori |
109 g | Nissin Gekikara Ramen Rasa Pedas | 500 kalori |
83 g | Nissin Ramen Rasa Kaldu Ayam Ala Jepang | 380 kalori |
87 g | Nissin Ramen Rasa Kari Ala Jepang | 390 kalori |
104 g | Nissin Ramen Yakisoba Rasa Takoyaki Ala Jepang | 470 kalori |
100 g | Nissin Torikara Ramen | 450 kalori |
60 g | Nongshim Shim Ramyun | 250 kalori |
120 g | Nongshim Shim Ramyun | 500 kalori |
135 g | Arirang Spicy Bibim Ramyun Fried Noodle | 580 kalori |
115 g | Ottogi Beef Seaweed Ramen | 445 kalori |
120 g | Ottogi Jin Ramen | 499 kalori |
111 g | Ottogi Cheese Ramen | 470 kalori |
Sumber Utama Kalori Pada Ramen Instan
Sumber utama kalori pada ramen instan diantaranya adalah:
- Tepung Terigu
- Bumbu Pasta atau Minyak Ramen
Jumlah kalori yang terdapat pada ramen instan paling banyak diperoleh dari adonan mie itu sendiri yang biasanya terbuat dari tepung terigu yang mengandung karbohidrat dan juga pada bumbu minyak atau pasta ramen yang mengandung lemak.
Konsumsi ramen instan sebaiknya diatur sesuai dengan asupan nutrisi harian. Karena ramen instan memiliki jumlah kalori yang cukup tinggi dengan kandungan gizi yang tidak seimbang.
Terlebih ramen instan juga mengandung natrium dengan jumlah yang cukup tinggi sehingga alangkah lebih baiknya jika mengonsumsi ramen instan dilakukan secara bijak dengan tetap mempertimbangkan keseimbangan asupan nutrisi tubuh.
Komposisi Mie Ramen Instan
Ramen Instan yang beredar di Indonesia memiliki berbagai pilihan varian rasa. Namun bahan utama dari ramen biasanya mirip atau bahkan sama. Berikut adalah beberapa bahan utama ramen instan:
- Tepung Terigu
- Minyak Nabati
- Tepung Tapioka
- Penstabil
- Garam
- Pengental
- Pengatur Keasaman
Untuk mengetahui komposisi ramen instan selengkapnya, anda dapat melihat masing masing kemasan ramen instan yang ada di pasaran.
Salah satu contohnya dapat dilihat pada kemasan ramen berikut ini.
Apakah Ramen Instan Boleh Dikonsumsi Setiap Hari?
Ramen instan sebaiknya tidak dikonsumsi dalam porsi yang berlebihan atau setiap hari. Hal ini karena ramen instan pada umumnya mengandung sodium atau garam yang cukup tinggi.
Selain itu jumlah kalori pada ramen instan juga cukup tinggi dengan kandungan nutrisi yang tidak seimbang. Sehingga jika dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan resiko terkena penyakit berbahaya seperti obesitas, hipertensi, dan lain lain.
Batas mengonsumsi ramen instan tidak jauh berbeda dengan mie instan pada umumnya. Diungkapkan oleh Dr. Frank B. Hu seorang profesor nutrisi dan epidemiologi di Harvard jika mengonsumsi mie instan termasuk ramen instan sebaiknya tidak lebih dari 2 kali dalam sebulan.
Mengonsumsi mie instan atau ramen instan selama beberapa kali dalam seminggu dapat menimbulkan masalah pada kesehatan. Sehingga ada baiknya tetap batasi konsumsi ramen instan da ramen instan untuk memelihara kesehatan tubuh.
Cara Mengonsumsi Ramen Instan Agar Lebih Sehat
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan agar sajian ramen instan anda lebih sehat dan bernutrisi.
- Gunakan hanya setengah bumbu lalu ganti dengan bumbu alami seperti bawang merah, bawang putih, daun bawang, dll.
- Tambahkan sayuran segar seperti sawi, brokoli, paprika, dan lain lain agar sajian ramen lebih kaya akan vitamin dan mineral.
- Hindari topping makanan beku seperti sosis, kornet, dan lain lain karena hanya akan menambah kandungan lemak pada sajian ramen anda.
- Gunakan tambahan lauk nabati maupun hewani seperti dada ayam dan tahu putih sebagai tambahan protein untuk sajian ramen.
- Hindari mengonsumsi ramen dengan nasi. Karena hanya akan menumpuk karbohidrat dalam tubuh.