Kalori Risol Sayur – Risol sayur adalah salah satu jajanan yang sudah tidak asing lagi di dengar dan juga memiliki banyak penggemar. Makanan ini terbuat dari dadar yang diisi dengan sayuran yang sudah dibumbui lalu kemudian dilapisi dengan tepung panir untuk selanjutnya digoreng.
Lalu bagaimana dengan jumlah kalori yang terdapat di dalamnya, apakah cukup sehat untuk dikonsumsi setiap hari karena mengandung sayur sayuran? Mari kita simak penjelasan selengkapnya.
Daftar Kalori Pada Beberapa Varian Risol Sayuran
Pada tabel di bawah ini terdapat beberapa daftar jumlah kalori yang terdapat pada aneka variasi risol sayuran yang banyak dijual, antara lain:
Nama Makanan | Kalori |
Risol sayuran | 192 Kalori |
Risol sayuran ayam | 204 Kalori |
Risol sayuran dengan saus sambal | 203 Kaori |
Risol sayuran ayam dengan saus sambal | 215 Kalori |
Risol sayuran dengan saus tomat | 199 Kalori |
Risol sayuran ayam dengan saus tomat | 222 Kalori |
Jumlah kalori risol sayuran yang terdapat pada tabel di atas tidak dapat dijadikan acuan. Yang artinya tidak semua risol sayuran sejenis memiliki jumlah kalori yang sama persis dengan yang aa di tabel.
Selisih atau perbedaan kalori bisa saja terjadi karena berbeda nya ukuran atau takaran bahan dan bumbu yang digunakan untuk membuat risol sayuran. Adapun jumlah kalori di atas dihitung berdasarkan resep yang banyak digunakan oleh beberapa pembuat risol sayuran.
Cara Membakar 192 Kalori Dari Risol Sayuran
Berikut ini adalah beberapa aktivitas atau kegiatan yang dapat anda lakukan untuk membakar 192 kalori di dalam tubuh agar cepat berubah menjadi energi.
Aktivitas / Kegiatan | Waktu |
Lompat tali | 16 Menit |
Berenang | 22 Menit |
Senam | 46 Menit |
Aerobic | 22 Menit |
Treadmill | 20 Menit |
Menyapu | 40 Menit |
Belanja | 53 Menit |
Dilihat dari tabel di atas, aktivitas olahraga yang banyak mengelarkan tenaga dan memerlukan waktu yang lebih singkat dalam membantu proses pembakaran kalori menjadi energi, sebaliknya aktivitas yang minim pergerakan cenderung lebih lambat dalam memantu proses pembakaran kalori menjadi energi.
Oleh karenanya, anjuran rutin berolahraga bermanfaat untuk membantu proses pembakaran kalori sehari hari sehingga tubuh lebih sehat dan bugar karena kalori tidak disimpan dalam bentuk lemak namun energi.
Sumber Kalori Utama Risol Sayuran
Pada umumnya berbagai varian risol sayuran menggunakan bahan dan bumbu utama yang serupa, yang antara lain terdiri dari:
- Tepung terigu
- Tepung tapioka
- Telur
- Minyak sayur
- Tepung panir
- Minyak goreng
- Sayuran
Komposisi bahan di atas merupakan komposisi bahan yang bisa dipastikan hampir selalu ada di semua sajian risol sayuran. Yang membedakan varian risol sayuran biasanya terdapat pada bumbu maupun bahan tambahan seperti ayam, telur rebus, kentang, dan lain lain.
Selain itu bahan utama di atas juga memiliki kandungan karbohidrat, lemak, dan protein yang menyumbang jumlah kalori. Sehingga sebaiknya saat mengonsumsi risol sayuran tetap perhatikan asupan nutrisi harian yang dibutuhkan oleh tubuh. Jangan sampai berlebihan agar kesehatan tetap terjaga.
Apakah Risol Sayuran Boleh Dikonsumsi Saat Diet?
Meskipun menggunakan komposisi bahan sayuran, ternyata risol sayuran tidak direkomendasikan untuk dikonsumsi saat diet. Hal itu karena risol sayuran dinilai menyerap banyak minyak saat proses penggorengan sehingga memiliki kandungan lemak yang tinggi.
Menurut data dari fatsecret, dalam 1 potong risoles sayuran mengandung lemak total sekitar 3,75 gram yang terdiri dari lemak trans 0,149 gram, lemak jenuh 1,527 gram, lemak tak jenuh tunggal 1,55 gram, lemak tak jenuh ganda 0,241 gram, dan juga kolesterol sebanyak 25 miligram.
Tidak hanya kandungan lemaknya yang dapat menghancurkan diet, namun juga kandungan karbohidrat yang bisa dibilang cukup tinggi yaitu 8,66 gram / potongnya.
Selain itu sayur yang digoreng memiliki kandungan nutrisi yang sedikit berbeda dibanding sayur yang direbus. Hal itu dapat terjadi karena sayur banyak menyerap minyak saat digoreng. Sehingga kandungan lemaknya akan menjadi lebih tinggi.
Sebaiknya untuk anda yang sedang berdiet, pilihlah makanan yang tidak diolah dengan cara digoreng namun justru direbus, dikukus, atau dibakar. Hal itu karena makanan yang tidak diolah dengan cara digoreng pada umumnya tidak mengandung lemak tambahan yang dapat membahayakan kesehatan.